Seperti biasa sebelum bertanya kepada narasumber utama mengapa langit itu biru Fei bertanya kepada teman-teman Fei dulu, ingin tahu apa jawaban mereka? yuk Kita simak..
- Agus Pratama, siswa SMAN 1 Maja
- Ulfah, siswi SMAN 1 Maja
- Fitria Dewi Zahrina, siswi SMAN 5 Cimahi
- Cesar, siswa SMAN 1 Rajagaluh
- Linda Novita Septiani, siswi SMAN 1 Maja
- Freidy Jaelani, siswa SMAN 1 Sukahaji
- Leny, siswi SMAN 1 Maja
- Satrio, siswa SMAN 1 Majalengka
"Pantulan cahaya Matahari terhadap air laut"
- Teguh Perkasa, siswa SMAN 1 Majalengka
"Ada 2 kemungkinan, karena refleksi Matahari terhadap air laut atau karena partikel itu sendiri cenderung berwarna biru"
- Dilla, siswi SMAN 1 Maja
Wah wah wah, jawabannya beragan yah, hmm Fei kasih aplaus kepada Fitria, Satrio dan Teguh yang jawabannya lumayan.Oke, mari kita cari tahu mengapa sebenarnya langit berwarna biru? Narasumber Fei kali ini adalah Bapak Hendradi Hardhienata.
- Hendradi Hardhienata, Kandidat Doktor Fisika dari Universitas Linz, Austria
"Penjelasan singkatnya saya berikan dibawah:
Beberapa fakta yang saya percayai saat ini (Menurut Karl Popper kita
tidak boleh percaya 100% karena semua teori sains yang valid adalah yang
bisa dipersalahkan :) )
1. Matahari memancarkan gelombang elektromagnetik dalam semua spektrum
cahaya tampak, mulai dari mejikuhibiniu yakni merah hingga ungu (dan non
visibel semacam UV dan IR dll.) dengan spektum maksimal di ranah
panjang gelombang biru.
2. Karena matahari memancarkan semua spektrum cahaya tampak jika tidak
ada partikel penghambur, warna matahari akan tampak putih (gabungan
semua warna). Ini sebabnya astronot di luar angkasa melihat matahari
berwarna putih (Tidak semua bintang berwarna putih, tergantung
temperaturnya) dan ruang angkasa didominasi warna hitam.
3. Saat cahaya putih ini memasuki atmosfer bumi ia akan dihamburkan
secara elastis oleh partikel nitrogen dan oksigen di atmosfer. Elastis
artinya tidak ada perubahan penjang gelombang yang datang dengan yang
dihamburkan (energi tetap). Karena diameter partikel penghambur ini
lebih kecil dari sepersepuluh panjang gelombang matahari, proses fisika
yang terjadi adalah hamburan Rayleigh
4. Menurut teori hamburan Rayleigh, intensitas hamburan berbanding
terbalik dengan panjang gelombang pangkat empat penghamburnya
(matahari), artinya semakin kecil panjang gelombang semakin besar
intensitas hamburannya. Karena panjang gelombang biru dan violet lebih
kecil dari warna lainnya dan karena spektrum matahari maksimal di
panjang gelombang biru maka dari semua rentang visibel yang dihamburkan
oleh atmosfer kita akan melihat campuran yang paling dominan yakni
banyak sekali biru plus violet plus sedikit warna warna lainnya yang
kemudian tampak sebagai biru cerah.
5. Warna matahari di siang hari sering terlihat kuning, ini disebabkan
kita melihat spektrum putih matahari yang sudah melewati partikel
penghambur dengan banyak hamburan di warna biru dan violet sehingga
warna matahari yang terlihat bukan putih tetapi kekuningan (putih minus
biru-violet).
6. Pada jarak dekat (misalnya vertikal dengan matahari) warna matahari
akan tampak lebih putih, ini disebabkan cahaya matahari yang mengenai
mata kita tidak banyak melewati partikel penghambur sehingga masih
mengandung campuran semua warna (putih).
7. Pada saat kabut partikel gas atau debu di udara (diameter lebih dari
sepersepuluh panjang gelombang sehingga bukan hamburan elastis) menyerap
dan memblokir warna dominan biru yang dihamburkan oleh nitrogen dan
oksigen sehingga di beberapa tempat hamburan biru tidak sampai ke mata
kita.
8. Awan terlihat putih karena partikel uap air memiliki diameter diatas
sepersepuluh panjang gelombang matahari sehingga yang terjadi adalah
hamburan yang tidak bergantung secara dominan pada panjang gelombang. Dalam fisika ini dikenal sebagai teori hamburan Mie,
sehingga ketika partikel awan terkena sinar putih matahari ia akan
menghamburkannya dalam warna putih sehingga tampak putih oleh pengamat.
9. Pada sore hari matahari berada didekat horizon sehingga jarak tempuh
ke pengamat lebih jauh. Semakin jauh jarak tempuh maka semakin banyak
panjang gelombang biru, violet yang dihamburkan (seperti ketimun yang
dipotong miring), dan warna hijau dan merah yang sebelumnya sedikit
dihamburkan kini mulai signifikan.
10. Pada sore hari warna matahari akan terlihat merah atau oranye karena
cahaya matahari yang sampai ke mata kita kini sudah dikurangi panjag
gelombang biru, violet, dan hijau, plus bisa juga sedikit oranye
sehingga awalnya tampak oranye, dan kemudian merah di mata pengamat.
11. Warna langit kuning kemerahan di sore hari karena keberadaan molekul
debu dan partikel kecil disekitar matahari yang memantulkan cahaya
matahari. Saat cahaya ini menempuh jalan menuju mata kita, panjang
gelombang pendek (biru dan violet) dihamburkan keluar sehingga yang
sampai adalah panjang gelombang yang lebih panjang yakni ada yang merah,
oranye, dan kuning bercampur baur membentuk sunset beauty."
Hmmm, pak penjelasan singkat atau bikin novel, hehe. Tapi tidak apa-apa dari yang semula hanya menanyakan mengapa langit biru saja, jadi kita juga mengetahui mengapa bisa putih dan kuning jyga ya,. he.
Yah, semoga dapat bermanfaat bagi Fei khususnya dan para pembaca umumnya. Maaf apabila tulisannya tidak sesuai EYD karena memang sengaja. Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatu. (kayak nutup pidato saja -_-)